Pemerintah India mengatakan klaim Tiongkok atas Lembah Galwan berlebihan dan tak dapat diterima. New Delhi berharap Beijing dapat mematuhi kesepakatan yang telah dibuat antara kementerian luar negeri kedua negara guna menjamin keamanan dan perdamaian di zona perbatasan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India mengatakan pasukannya sepenuhnya menyadari Line of Actual Control (LAC), yakni garis perbatasan de facto dengan Tiongkok di sepanjang Ladakh, termasuk di dalamnya Lembah Galwan. Hal itu dikatakan juru bicara Kemlu India Anurag Srivastava, dikutip laman Times of India, Ahad (21/6).
Dia menegaskan semua pembangunan yang dilakukan India di Ladakh berada dalam teritorialnya. Pernyataan itu menyindir komentar Tiongkok yang menyebut pasukan India telah melanggar LAC dan memasuki wilayah negaranya. Beijing telah mengklaim India telah secara sepihak membangun jalan serta jembatan di LAC sejak April. Kemudian pada 6 Mei, pasukan India disebut melintasi perbatasan untuk membangun benteng serta barikade. Republika,
Rusia melaporkan lebih banyak pasien sembuh dari wabah virus corona dalam 5 hari berturut-turut pada Sabtu (20/6). Menurut angka harian yang dikeluarkan oleh tim darurat negara itu, 7.889 orang dinyatakan positif Covid-19 selama 24 jam terakhir, sementara 10.186 pasien dipulangkan dari rumah sakit di seluruh Rusia. Jumlah total kasus di negara itu sejak Februari kini mencapai 576.952 dan pemulihan mencapai 334.592.Virus corona telah merenggut 8.002 nyawa di Rusia sejauh ini, termasuk 161 pada hari terakhir.
Tidak ada kasus baru telah dilaporkan selama beberapa hari di berbagai daerah di negara ini, kebanyakan dari mereka di zona Arktik, meskipun iklim yang lebih dingin diyakini lebih menguntungkan untuk penularan virus. Pada Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negara itu "keluar dari pandemi virus corona dengan kerugian minimal. Republika
India dan Tiongkok saling menuduh satu sama lain telah melanggar perbatasan de facto di Pegunungan Himalaya, yang menjadi lokasi bentrokan antara tentara kedua negara pada awal pekan ini. Sehari setelah Perdana Menteri Narendra Modi berusaha meremehkan bentrokan yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan melukai 70 orang lainnya, pemerintahannya menyalahkan Tiongkok karena mendirikan bangunan "tepat di seberang Garis Kendali Aktual" yang diketahui sebagai demarkasi. India tidak akan mengizinkan perubahan sepihak terhadap perbatasan yang disengketakan itu.
Demikian menurut pernyataan pemerintah India, Sabtu. Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian menuding pasukan India melakukan "provokasi yang disengaja" di wilayah Himalaya. Melalui serangkaian cuitan di Twitter, Zhao mengatakan Lembah Galwan berada di sisi garis Tiongkok dan India sejak April secara sepihak membangun jalan, jembatan, dan fasilitas lainnya di wilayah tersebut. Antara
Republik Rakyat Tiongkok mengungkap hasil uji coba klinis tahap pertama dan tahap kedua kandidat vaksin Covid-19. Hasilnya sangat menjanjikan baik dari segi keamanan maupun kemanjuran. Demikian China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), badan usaha milik Tiongkok yang memproduksi vaksin covid-19, dikutip sejumlah media resmi setempat, Kamis (18/6).
Vaksin yang dikembangkan oleh Wuhan Institute of Biological Products dan China National Biotec Group (CNBG), keduanya di bawah Sinopharm itu telah melibatkan 1.120 relawan berusia 18 hingga 59 tahun dalam uji coba yang mulai dilakukan pada 12 April. Hasilnya menunjukkan catatan keamanan yang bagus dan tidak ada dampak yang merugikan kesehatan dalam temuan uji klinis tersebut. (MediaIndonesia)