Sunday, 11 August 2019 14:34

Jokowi tunjukkan posisi sebagai tokoh otonom dan independen

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Dari kanan ke kiri: Imelda Sari (Ketua Divisi Komunikasi Publik, DPP Partai Demokrat), Nyarwi Ahmad (pengajar Fisipol UGM), Ichan Loulembah (moderator), Ali Munhanif, MA, PhD (Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah), dan Andre Rosiade (Politisi Partai Gerindra). (Zuhdiar Laeis) Dari kanan ke kiri: Imelda Sari (Ketua Divisi Komunikasi Publik, DPP Partai Demokrat), Nyarwi Ahmad (pengajar Fisipol UGM), Ichan Loulembah (moderator), Ali Munhanif, MA, PhD (Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah), dan Andre Rosiade (Politisi Partai Gerindra). (Zuhdiar Laeis)

 

Pakar politik UIN Syarif Hidayatullah Ali Munhanif, di Jakarta, Sabtu menilai Joko Widodo terus berupaya menunjukkan posisi sebagai tokoh yang otonom dan independen, termasuk dalam menyusun kabinetnya.Hal itu diungkapkannya usai diskusi Perspektif Indonesia bertema "Membaca Arah Tusukan Pidato Mega" yang diselenggarakan Populi Center dan Smart FM Network.Secara jelas, Jokowi tampak menolak untuk "dikunci" dalam berbagai pertarungan kepentingan antarpartai politik anggota koalisi. Ternyata, Ia mengatakan,  Megawati Soekarnoputri merespons itu, misalnya dengan menyebut usia boleh muda, tetapi harus memiliki pengalaman di dunia politik, seperti menjadi anggota legislatif.Sementara itu, pengajar komunikasi politik Fisipol UGM Yogyakarta Nyarwi Ahmad, mengatakan bahwa secara normatif presiden harus otonom. Namun, kata Direktur Presidential Studies, Decode, UGM itu, dalam dinamika demokrasi kerap muncul politik transaksional.Antara

Read 542 times Last modified on Sunday, 11 August 2019 19:20