Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan pihaknya akan mengintensifkan hujan buatan untuk mengatasi musim kemarau yang berlangsung lebih lama pada tahun ini.Selain itu, hujan buatan juga diadakan untuk mengurai polutan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).Dwikorita mengungkapkan, BMKG memprediksi puncak musim kemarau 2019 terjadi pada Agustus.Akan tetapi, dampak musim kemarau akan terasa hingga akhir September bahkan awal Oktober. Dwikorita di Jakarta Sabtu (14/9) menambahkan, musim kemarau berkepanjangan ini menyebabkan sejumlah permasalahan, salah satunya kekeringan dan karhutla.Karena itu pemerintah mengatasinya dengan membuat hujan buatan.rol.