Indonesia tidak akan mengintervensi isu dalam negeri Kamboja, termasuk hal-hal yang terkait dengan partai oposisi Kamboja, dengan mengacu pada prinsip non-intervensi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Dengan prinsip tersebut, negara anggota ASEAN tidak mencampuri urusan dalam negeri dan kedaulatan suatu negara, kecuali jika isunya memengaruhi stabilitas dan perdamaian di kawasan, di antaranya isu Rakhine State di Myanmar.
Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Jose Tavares di sela-sela ASEAN Diplomatic Gathering: Update from the Region di Jakarta, Kamis. Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi tibanya pendiri Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) Sam Rainsy di Jakarta, yang disebut sebagai upaya menggalang dukungan menghadapi penguasa otoriter Hun Sen. Jose menjelaskan Indonesia menyikapi kunjungan Rainsy sebagai kegiatan yang tidak menyalahi aturan hukum, sehingga tidak ada alasan bagi Indonesia untuk melakukan pelarangan. (antara)