Wednesday, 20 November 2019 13:10

Managing Director IMF Puji Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Asean DI Tengah Perang Dagang Dan Resesi Global

Written by 
Rate this item
(0 votes)
foto : VOI foto : VOI

 

Global economic prospects edisi Juni 2019 menjelaskan melambatnya laju ekonomi global disebabkan lesunya perdagangan internasional. Proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto global yang mencapai 2,6 persen dinilai terendah dalam satu dekade terakhir sejak krisis Keuangan global pada tahun 2008 silam. Dalam rapat kerja Nasional di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, 19 November, Menteri Luar Negri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dinilai bagus oleh International Monetary Fund (IMF) Managing Director, Kristalina Georgieva.


" Pertemuan Presiden dengan managing director IMF di Bangkok, yang terjadi pada tanggal 3 November. Ada beberapa penilaian yang diberikan oleh managing director IMF baik kepada Indonesia Dan ASEAN. Pertama Kristalina mengatakan bahwa ekonomi di Indonesia dinilai masih cukup bagus, vibrant and inclusive economy based on sound economic policy ini kata MD IMF. Terus pada saat Kita bicara wilayah Lingkungan Kita Asia Tenggara, ASEAN, MD IMF mengatakan bahwa ASEAN masih cukup bagus, ASEAN is in a bright spot in the world economy, jadi ASEAN itu dilihat masih sebagai bright spot di dalam ekonomi dunia yang sedang gloom (suram) saat ini. Dan beliau mengakui bahwa dunia masih akan dipenuhi dengan uncertainties yang setidaknya disebabkan oleh dua hal yaitu trade tension dan Geo political tension. Trade tentu dari segi ekonominya, Geo political tension tentu dari aspek politiknya ".

Lebih lanjut Retno Marsudi menambahkan, pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2019 diperkirakan mencapai 3,2 persen namun tahun 2020 diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 3,5 persen tergantung situasi yang terjadi di dunia. Sementara itu Managing Director IMF, Kristalina Georgieva menilai bahwa ekonomi dunia sedang mengalami pertumbuhan yang sangat lambat namun tersinkronisasi. Pertumbuhan ekonomi yang melambat terjadi di hampir 90 persen negara di dunia. Untuk mengatasi hal tersebut kamar dagang dan industri Indonesia - KADIN telah membentuk task force peningkatan perdagangan dan investasi dengan memetakan sembilan aspek penting terkait ekspor dan investasi yaitu reformasi logistik, Sumber daya manusia Dan produktivitas tenaga kerja, perpajakan, insentif dan investasi Dua arah, peluang ekspor barang Indonesia di pasar dunia, international marketing dan ekspor oleh UMKM, standardisasi dan sertifikasi, daya saying ekspor di era industri 4.0 (baca: for poin O), Pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas dan reformasi kebijakan serta reformasi institusi publik dan swasta. Task force ini telah berhasil menyusun laporan peningkatan investasi dan ekspor dalam menghadapi persaingan global. NK

Read 341 times Last modified on Thursday, 21 November 2019 07:51