Pemerintah provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berharap pemerintah pusat menyelesaikan persoalan limbah minyak hitam atau Sludge Oil yang terjadi setiap tahun di wilayah perairan Kabupaten Bintan. Hal itu dilakukan mengingat Bintan, merupakan salah satu daerah wisata andalan di Kepri, yang mampu mendatangkan ratusan ribu turis mancanegara. Jika tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan berdampak terhadap kunjungan turis ke Bintan.
Pelaksana tugas Gubernur Kepri, Isdianto di Lagoi, Kamis (2/1) mengatakan, pihakya sudah menyurati pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan persoalan limbah minyak hitam. Karena itu sudah menyangkut antara sejumlah negara tetangga. Ia berharap pemerintah pusat bisa menemukan pelaku utama yang membuang limbah minyak hitam diduga dilakukan di wilayah perairan perbatasan internasional, antara lain, Singapura, Malaysia dan Indonesia. (rri.co.id)