Presiden Joko Widodo hadir pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 1 dan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 47 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jumat (10/01) sore di Jakarta. Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia masih dapat bertahan di tengah gejolak global. Meskipun demikian, defisit transaksi berjalan masih terus menjadi tantangan bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu Jokowi mengatakan pemerintah Indonesia akan mengedepankan transformasj ekonomi. Langkah ini dengan tidak lagi mengedepankan ekspor barang mentah. Jokowi mencontohkan ekspor minyak kelapa sawit mentah dan nikel. Menurut Jokowi, ketimbang mengekspor kedua bahan tersebut secara mentah dan dijual dengan harga murah, lebih baik diolah dan dikonsumsi sendiri didalam negeri. Menurutnya upaya ini akan menjadikan Indonesia berdiri diatas kaki sendiri (berdikari) di bidang ekonomi, politik, dan budaya.
“Intinya, seperti yang dikatakan Bung Karno dalam Trisakti-nya, Kita harus berdikari di bidang ekonomi. Sehingga kita tidak mudah ditekan siapapun, negara manapun, dan kita harus mandiri secara politik berdaulat secara politik. Karena kita memiliki semua yang kita olah sendiri. Itu yang diajarkan Bung Karno, Trisakti, berdaulat dalam bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam berkebudayaan.”
Rakernas I dan HUT PDIP ke 47 ini bertajuk 'Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional'. Rakernas PDIP juga mengambil subtema 'Strategi Jalur Rempah dalam Lima Prioritas Industri Nasional untuk Mewujudkan Indonesia Berdikari'. Selain Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan sejumlah elit PDIP, pembukaan Rakernas juga dihadiri sejumlah tokoh bangsa, mantan wakil Presiden RI, anggota Kabinet Indonesia Maju serta pimpinan partai politik. (voi)