Friday, 17 January 2020 13:30

Mayoritas Event Pariwisata di Tanjung Pinang Berbasis Masyarakat

Written by 
Rate this item
(0 votes)
foto : VOI foto : VOI

 

Pemerintah kota Tanjungpinang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tahun ini meluncurkan agenda pariwisata yang mayoritas berbasis masyarakat. Masyarakat berperan aktif mengelola sekaligus menjadi penyelenggara sebagian besar event pariwisata. Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang, Surjadi, kepada Voice of Indonesia, Kamis, mengatakan, Pemerintah kota Tanjungpinang mendorong keterlibatan masyarakat seluas-luasnya dalam membangun sektor pariwisata di ibukota provinsi Kepulauan Riau tersebut.  Salah satunya, dicontohkan Surjadi, banyaknya tradisi ritual etnis Tionghoa yang bisa dikemas menjadi event wisata.

“Di 2020 itu bukan kegiatan dinas pariwisata dan pemerintah kota saja. Melihat berbagai potensi event yang ada di kota Tanjungpinang baik oleh pemerintah maupun masyarakat, maupun kelompok organisasi tertentu yang layak dikemas sedemikian rupa menjadi event kepariwisataan. Karena pariwisata yang baik adalah community base tourism, jadi berbasis masyarakat. Misalnya di kalangan etnis Tionghoa, banyak sekali tradisi-tradisi mereka yang menarik, dan itu selama ini diminati oleh warga Singapura, karena banyak hal-hal yang mungkin di negara-negara tetangga kita yang kegiatan tradisi tersebut sudah dibatasi ya, misalnya dengan pembakaran dupa yang besar-besar, jadi mereka ga perlu kemana-mana, kesini ke Tanjungpinang.”

Sebelumnya, Walikota Tanjungpinang, Syahrul, telah meluncurkan calender of event 2020, Rabu, (15/1). Sebanyak 49 event akan digelar dan diharapkan bisa menarik wisatawan nusantara dan mancanegara sepanjang tahun ini. Salah satunya masuk kalender wisata nasional Kementerian Pariwisata, yakni Festival Pulau Penyengat. Event yang akan digelar Maret mendatang itu, salah satu rangkaiannya, mendatangkan ratusan kapal yacht dari berbagai negara. (voi/agus/edit r)

Read 336 times Last modified on Sunday, 19 January 2020 07:05