Indonesia dan Sri Lanka memiliki banyak peluang kerjasama di bidang perdagangan dan investasi. Hal tersebut dikatakan Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia Yasoja Gunasekara (Mrs-red)) saat wawancara khusus di Voice of Indonesia, di Jakarta, Jumat (7/2). Ia juga berkomentar tentang banyak kesamaan yang dimiliki Sri Lanka dan Indonesia. Duta Besar Yasoja menyebutkan hubungan kedua negara seperti layaknya saudara. Mengomentari ekspor gerbong kereta api dan tekstil baru-baru ini dari Indonesia ke Sri Lanka, ia mengatakan bahwa Sri Lanka sangat senang dengan keterlibatan Indonesia dalam sektor transportasi. Dia juga meminta Indonesia untuk memiliki minat yang sama karena banyak peluang unik yang dapat ditawarkan Sri Lanka.
Kami ingin orang Indonesia lebih tertarik untuk membeli beberapa produk ekspor premium kami. Kami memiliki banyak produk terkenal di dunia seperti teh Ceylon, produk permata dan perhiasan, termasuk Safir biru yang terkenal. Kami memiliki kota pelabuhan Kolombo yang hampir selesai. Ada potensi besar di real estat di sana, akan ada peluang di bidang logistik, di bidang manufaktur. Kami memiliki zona Pemrosesan Ekspor di seluruh negeri, dan Sri Lanka memiliki berbagai tenaga kerja terampil. Kami ingin lebih banyak kerjasama bisnis ke bisnis antara kedua negara. Kedua pemerintah telah memperjelas; kedua pemimpin telah memperjelas bahwa pengusaha dari kedua bangsa dapat bekerja sama lebih dekat untuk menggali berbagai kemungkinan. Jadi, ada banyak hal yang bisa kita lakukan.
Duta Besar Yasoja Gunasekara mengatakan Sri Lanka memiliki minat yang besar untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia mengingat tingkat pertumbuhan ekonomi yang cepat di Indonesia. Dia juga mengatakan Sri Lanka sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan India, Pakistan dan Singapura, tetapi belum dengan Indonesia. Duta Besar Yasoja berharap para pemimpin kedua negara akan membahas hal ini dan Sri Lanka sangat tertarik untuk terlibat dalam perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia. VOI