Tuesday, 25 February 2020 13:57

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Mengundurkan Diri

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto:Antara news Foto:Antara news

 

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengajukan pengunduran dirinya kepada raja negara itu pada hari Senin. Pengumuman mengejutkan itu muncul di tengah spekulasi bahwa Mahathir yang berusia 94 tahun berusaha membentuk koalisi baru yang akan mengesampingkan Anwar Ibrahim, penggantinya yang dijanjikan.

Tidak jelas siapa yang akan menjadi Perdana Menteri berikutnya atau apakah pemilihan umum akan diadakan. Partai Mahathir, Partai Bersatu Adat Malaysia (Bersatu) mengumumkan pada hari Senin bahwa dalam mendukung perdana menteri, mereka akan keluar dari koalisi yang berkuasa, Pakatan Harapan.

Kekisruhan  politik Malaysia semakin dalam ketika Menteri Urusan Ekonomi Malaysia Mohamed Azmin Ali dan Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah Zuraida Kamaruddin dipecat dari partainya Anwar Ibrahim, Partai Keadilan Rakyat, Senin pagi. Keduanya dipandang sebagai tokoh kunci dalam upaya membentuk pemerintahan baru dan mencegah Anwar menjadi PM Malaysia.

Sembilan anggota parlemen lainnya yang berasal dari partai Partai Keadilan Rakyat menyatakan kesetiaan mereka kepada pasangan yang digulingkan dan meninggalkan partai juga. Sementara 11 anggota parlemen juga mengumumkan bahwa mereka membentuk blok independen di parlemen.

Sebagai tanggapan, Anwar menyebut mereka "pengkhianat" di dalam partainya sendiri dan menuduh anggota partai Mahathir merencanakan perubahan dalam koalisi yang berkuasa saat ini.

Berbicara di markas partainya hari Senin, Anwar mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan Perdana Menteri Mahathir dan mengatakan bahwa Mahathir tidak terlibat dalam upaya-upaya pembentukan koalisis baru.  Anwar menjelaskan, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mundur karena tidak ingin dipaksa bekerja sama dengan UMNO.

"Orang-orang dari partai saya dan di luar (partai) menggunakan namanya. Dia mengulangi apa yang dia katakan kepada saya sebelumnya. Dia tidak terlibat di dalamnya. Dia membuat sangat jelas bahwa dia tidak akan bekerja dengan orang-orang di rezim masa lalu,".

Anwar dan Mahathir dikenal memiliki hubungan yang kurang harmonis. Namun keduanya berbaikan menjelang pemilihan umum Malaysia pada 2018. Kala itu, Mahathir berjanji akan menyerahkan kekuasaan ke Anwar.
Janji itu kemungkinan tidak akan terpenuhi, karena Mahathir mengundurkan diri dan koalisi Pakatan Harapan juga tidak lagi solid.

Menurut Pengamat dari University of Tasmania,  James Chin mengatakan,  Mahathir tidak  menyerahkan kekuasaan ke Anwar karena Mahathir tidak yakin bahwa Anwar mampu memimpin Malaysia.

“Jika kita melihat selama 42 tahun terakhir bahwa Mahathir mungkin cukup jelas bahwa dia tidak percaya bahwa Anwar adalah orang yang tepat untuk memimpin Malaysia. Kecurigaan saya dan spekulasi saya adalah bahwa Mahathir berpikir bahwa Anwar tidak mampu memerintah Malaysia.”

Read 352 times Last modified on Wednesday, 26 February 2020 13:38