Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui pinjaman senilai 600 juta dolar Amerika atau sekitar 8,5 triliun rupiah untuk membantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai upaya meningkatkan akses listrik dan mendorong energi terbarukan di Indonesia bagian timur.Pinjaman ini merupakan tahap kedua dari Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik untuk meningkatkan akses listrik dan meningkatkan keandalan layanan di sembilan provinsi di Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Direktur Bidang Energi Asia Tenggara ADB Toru Kubo dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, mengatakan pengadaan listrik yang andal sangat penting agar masyarakat dapat mengakses peluang kerja dan layanan pendidikan serta kesehatan, terutama di masa pandemi COVID-19.Ia menambahkan, pinjaman ini juga bermanfaat untuk mendukung pemulihan ekonomi di Indonesia timur dari pandemi dan berkontribusi bagi pertumbuhan yang adil dan tangguh.Saat ini, perluasan elektrifikasi di Indonesia timur merupakan bagian penting dari rencana investasi infrastruktur pemerintah, yang berupaya menyediakan listrik di seluruh Indonesia pada 2024.antara