Strategi yang konkret dalam meningkatkan perdagangan batu bara dunia, termasuk Indonesia, dapat meningkatkan ekonomi dunia. Hal itu terlebih di tengah pandemi COVID-19 yang melemahkan industri manufaktur dunia dan berdampak pada kebutuhan bahan baku dan penunjang industri, seperti energi listrik yang berasal dari batu bara.
Demikian dikatakan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat menjadi pembicara kunci dalam Coaltrans Asia 2020 Virtual Conference yang diselenggarakan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) di Jakarta, Selasa (24/11). Menurut Agus Suparmanto, batu bara merupakan produk strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data International Energy Agency Coal Information, pada 2019 Indonesia tercatat sebagai produsen batu bara terbesar ke-4 dengan jumlah produksi sebesar 616 juta ton, setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat.