Perdana Menteri dan Presiden dari negara-negara maju dan demokratis terkemuka di dunia akan berkumpul di Cornwall pada bulan Juni untuk mengatasi tantangan bersama, mulai dari mengalahkan virus corona dan mengatasi perubahan iklim, hingga memastikan bahwa orang di mana pun dapat memperoleh manfaat dari perdagangan terbuka, perubahan teknologi, dan penemuan ilmiah. Konferensi Tingkat Tinggi-KTT akan diadakan di Carbis Bay, Cornwall dari 11-13 Juni 2021. Australia, India, dan Korea Selatan diundang sebagai negara tamu, yang berarti peserta KTT akan mewakili 2,2 miliar orang dan lebih dari separuh ekonomi dunia. Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan dalam siaran pers yang diterima Voice of Indonesia pada Sabtu (22/01/21) bahwa G7 adalah forum internasional yang unik, membawa pemimpin dunia pada demokrasi yang terbuka, maju, berwawasan ke luar untuk bersama-sama menghadapi tantangan global terbaru.
G7 adalah forum internasional yang unik, yang mempertemukan negara-negara demokratis terdepan yang terbuka, maju, dan berpandangan ke luar di dunia untuk bersama-sama menanggapi tantangan global terkini. Indonesia adalah mitra penting bagi semua anggota G7, dengan dialog dengan negara terpadat keempat di dunia yang memberikan kontribusi penting untuk mengambil tindakan pada masalah-masalah utama dalam agenda G7, seperti perubahan iklim dan pemulihan berkelanjutan dari pandemi Covid-19. G7 dapat mencapai hasil sebagai kelompok kecil dan informal, memungkinkan pemimpin untuk jujur dan terbuka satu sama lain. Dalam beberapa tahun terakhir G7 telah mengambil tindakan untuk memperkuat ekonomi global, menyelamatkan 27 juta nyawa dari AIDS, Tuberkulosis dan Malaria serta mendukung pendidikan jutaan anak di negara-negara termiskin. Pada tahun 2016, anggotanya memimpin dalam membantu mengamankan Perjanjian Iklim Paris yang bersejarah untuk membatasi emisi global. G7 memiliki peluang untuk memimpin pemulihan global dari virus korona: melindungi kesehatan masyarakat, menciptakan pekerjaan yang berkualitas, dan mengatasi perubahan iklim. Peran kami sebagai Presiden memungkinkan kami untuk mengarahkan agenda G7 - sehingga kami dapat mengatasi tantangan besar bersama seperti virus korona dan perubahan iklim.
Perdana Menteri Inggris akan menggunakan pertemuan G7 tatap muka pertama dalam hampir dua tahun untuk meminta para pemimpin dunia memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun kembali ke arah yang lebih baik dari keterpurukkan virus corona, bersatu untuk membuat masa depan lebih adil, lebih hijau, dan lebih makmur. Selama bulan Februari, Inggris akan menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB, dan akhir tahun ini Inggris akan menjadi tuan rumah COP26 di Glasgow dan konferensi pendidikan global yang bertujuan untuk memasukkan anak-anak di negara berkembang ke sekolah. Inggris juga akan menjadi tuan rumah sejumlah pertemuan sepanjang tahun antara Menteri Pemerintah dari G7, baik secara virtual maupun di lokasi yang berbeda di Inggris - memastikan banyak wilayah di negara tersebut merasakan manfaat dari Presidensi G7 Inggris. KTT menteri ini akan mencakup masalah ekonomi, lingkungan, kesehatan, perdagangan, teknologi, pembangunan dan kebijakan luar negeri//NK
