Indonesia dan China sepakat mengembangkan laboratorium reaktor riset multifungsi bersuhu tinggi dengan pendingin gas (HTGR) setelah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir dan Menteri Sains dan Teknologi China Wang Zhigang menandatangani kesepatan itu di Beijing, Kamis (12/4). Inovasi China sangat membutuhkan ASEAN. Begitu pula sebaliknya, inovasi ASEAN sangat membutuhkan China. Hal tersebut dikatakn Wang Zhigang menyusul penandatanganan yang dilakukan di sela-sela pencanangan Tahun Inovasi ASEAN-China 2018 dan Forum Inovasi China-ASEAN.
Selain dengan Indonesia, China juga menyepakati pengembangan pusat riset sistem perkeretaapian dengan Thailand, pengembangan laboratorium energi baru dan terbarukan dengan Laos, dan pengembangan laboratorium radar dan satelit komunikasi dengan Myanmar. Mohamad Nasir mengunjungi China pada 12-15 April 2018 dan menggelar pertemuan bilateral dengan Wang Zhigang di kantor Kementerian Iptek China di Beijing. Mohammad Nasir juga mengunjungi Universitas Tsinghua dan bertemu anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) di KBRI Beijing, Jumat. Ia melanjutkan kunjungannya ke Chengdu, Provinsi Sichuan, Sabtu (14/4), untuk meninjau Zona Pengembangan Industri Teknologi, Pusat Litbang Kereta Cepat di Xinan Jiaotong University, Pusat Riset dan Pengembangan Panda Raksasa, dan Museum Dufu. (antara)