Setiap tanggal 18 April, Pemerintah Indonesia selalu memperingati peristiwa terlaksananya sebuah konferensi yang dihadiri 29 negara mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu, secara rutin setiap tahunnya dengan berbagai kegiatan. Konferensi tersebut yakni Konferensi Asia Afrika.
Konferensi yang juga sering disebut sebagai Konferensi Bandung ini dilaksanakan di Ibukota Jawa Barat pada tanggal 18 April hingga 24 April 1955. Pertemuan para negara-negara Asia Afrika ini memiliki tujuan untuk menjalin kerjasama baik secara ekonomi maupun budaya antar negara Asia Afrika. Selain itu, konferensi ini juga bertujuan untuk melawan kolonialisme para negara imperialis seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, dan lain-lain.Berakhirnya Perang Dunia II pada Agustus 1945, tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia. Walaupun sejak tahun 1945 banyak negara, terutama di Asia, kemudian memperoleh kemerdekaannya, seperti : Indonesia (17 Agustus 1945), Republik Demokrasi Vietnam (2 September 1945), Filipina (4 Juli 1946), Pakistan (14 Agustus 1947), India (15 Agustus 1947), Birma (4 Januari 1948), Ceylon (4 Februari 1948), dan Republik Rakyat Tiongkok (1 Oktober 1949), namun masih banyak negara lainnya yang berjuang untuk memperoleh kemerdekaannya seperti Aljazair, Tunisia, Maroko, Kongo, dan di wilayah Afrika lainnya. Selain itu, beberapa Negara Asia Afrika yang telah merdeka pun masih banyak yang menghadapi masalah sisa penjajahan, seperti daerah Irian Barat, Kashmir, Aden, dan Palestina.
Ditambah dengan lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi, yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat (kapitalis) dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Sovyet (komunis). Kemunculan dua blok berbeda ini, semakin memanaskan situasi dunia. Perang Dingin berkembang menjadi konflik perang terbuka, seperti di Jazirah Korea dan Indo-Cina. Perlombaan pengembangan senjata nuklir meningkat. Hal tersebut menumbuhkan ketakutan dunia akan kembali dimulainya Perang Dunia.
Untuk memperingati Konferensi Asia Afrika ke 63 tahun 2018, Pemerintah Kota-Pemkot Bandung kembali menggelar berbagai kegiatan sepanjang bulan April ini. Puncaknya, akan ada Asia Africa Carnival (AAC) 2018 yang dilaksanakan pada 29 April 2018 di Jalan Asia Afrika dengan total jarak 3,1 km. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Konferensi Asia Afrika-UPT MKAA, Meinarti Fauzie, rangkaian peringatan KAA itu telah dimulai bahkan sejak Maret 2018.
Diawali dengan lomba mewarnai, kegiatan donor darah. Dan tanggal 16 April 2018, MKAA menggelar upacara penaikan bendera 109 negara-negara Asia Afrika dan bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) oleh 400 Paskibraka Kota Bandung. Ada juga Bandung Historical Study Games. Pada 23 April 2018 akan diselenggarakan jamuan teh dan bincang-bincang dengan para saksi sejarah dan relawan KAA Tahun 1955.
Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan penurunan bendera 109 negara Asia Afrika dan Bendera PBB oleh 400 pramuka dari Kwartir Cabang Kota Bandung.