Tuesday, 22 May 2018 12:44

LIPI Himbau Petani Indonesia Gunakan Pupuk Organik Hayati

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendorong seluruh petani Indonesia untuk menggunakan Pupuk Organik Hayati (POH) dalam mengembangkan pertanian. Tanaman yang menggunakan POH akan lebih tahan hama penyakit dan meningkatkan kualitas biokimia tanah pertanian. Teknologi Pupuk Organik Hayati (POH) LIPI telah digunakan lebih dari 6000 petani di 70 pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia. Bahkan POH dapat meningkatkan produksi pertanian secara berarti. Demikian diungkapkan Peneliti Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sarjiya Antonius usai acara Media Briefing tentang Pupuk Organik Hayati (POH) LIPI Untuk Penyediaan Bahan Pangan Bergizi dan Berkelanjutan  di Media Center LIPI Jakarta Senin (21/05).

‘’Saya ingin pola pikir petani itu berubah. Jadi jangan tergantung pada pupuk kimia tanpa ingat untuk menjaga kesehatan tanah. Itu jadi setiap saya desiminasi, setiap saya presentasi saya selalu bilang, satu, kurangi penggunaan pupuk kimia. Kedua, jaga pupuk organik di tanah. Ketiga, kalau menggunakan pupuk kimia kita harus mengikuti SOP (Standar Operating Procedure-red) karena itu sangat beracun. Jadi yang namanya herbisida itu efeknya ke saraf. Pestisida itu juga efeknya ke saraf. Kita ngga sadar sekarang. Mungkin beberapa tahun berikutnya kita menjadi pikun. Itu saya takutnya disitu.

Sarjiya Antonius juga mengatakan teknologi produksi dan aplikasi Pupuk Organik Hayati POH telah diproduksi secara rutin dan mandiri di berbagai kelompok tani dan praktisi di berbagai wilayah di Indonesia. Antonius menjelaskan bahwa POH memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi masyarakat karena penggunaan POH dapat menekan biaya produksi dan membuat pangan lebih bergizi serta tidak mencemari lingkungan. (voi/faisal)

Read 798 times Last modified on Tuesday, 22 May 2018 13:29