Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus melakukan deteksi dini terhadap paham radikal sebagai upaya mencegah dan mempersempit gerakan pelaku terror. Hal itu dikatakan Bupati Batang Wihaji di Batang, Jumat. Menurut dia, aksi teror yang akhir-akhir ini terjadi di beberapa daerah merupakan bukan tindakan yang biasa sehingga harus ada langkah bersama untuk mendeteksi dini di lingkungannya masing-masing. Sementara itu, Direktur Identifikasi dan Sosialisasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) AKBP Jhoni Juwana mengatakan, sebanyak 90 persen aksi teror di Indonesia yang mulai terjadi sejak 1980 hingga sekarang ini dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan agama Islam. Menurutnya, semua pihak harus bisa melakukan pencegahan terhadap aksi radikalisme dan terorisme. Selain itu deradikalisasi, upaya hukum, pemetaan potensi ancaman, meningkatkan kepekaan pada lingkungan masyarakat, dan waspadai orang atau kelompok yang berpikiran radikal, serta memaksimalkan forum kerukunan umat beragama ( FKUB). Antara