LATIHAN MILITER GABUNGAN AMERIKA SERIKAT-KORSEL, DAN TIONGKOK-RUSIA DALAM PERSPEKTIF GEOPOLITIK.
Unjuk kekuatan dan Kerjasama militer sedang terjadi di Asia. Tiga negara besar, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia menggelar latihan militer besar-besaran. Jika Rusia menggelar Latihan militer gabungan dengan Tiongkok. Amerika Serikat menggandeng Korea Selatan, sekutunya di semenanjung Korea.
Sebagaimana diberitakan kantor berita Perancis, AFP, Korea Selatan dan Amerika Serikat mulai menggelar Latihan militer gabungan awal Selasa, 10 Agustus 2021 sebelum memasuki Latihan besar-besaran tanggal 16-26 Agustus. Aksi gabungan kedua negara itu, langsung ditanggapi Korea Utara. Kim Yo-Jong, adik pemimpin Korut, Kim Jong-Un, menganggap latihan militer gabungan itu sebagai wujud penghianatan Korea Selatan. Tuduhan itu dilontarkan, atas dasar telah dibukanya kembali komunikasi antara Seoul dan Pyong Yang yang sempat terputus. Bulan lalu komunikasi kembali dibuka dengan harapan akan terjadi perbaikan hubungan.
Dalam waktu yang hampir bersamaan dua negara tetangga dekat kedua Korea, yaitu Tiongkok dan Rusia juga menggelar Latihan militer. Lokasinya memang tidak di bagian Timur yang dekat dengan semenanjung Korea. Latihan gabungan Rusia dan Tiongkok yang dilakukan dalam skala besar itu berlangsung di wilayah barat laut Tiongkok dan melibatkan sedikitnya 10 ribu tentara.
Melihat pemilihan lokasi yang jauh dari Semenjang Korea ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan juga menggelar Latihan militer, dapat kemudian diperkirakan adanya tujuan yang berbeda. Walaupun sama sama mempunyai kepentingan dan pengaruh terhadap kedua Korea, nampaknya Latihan gabungan Rusia dan Tiongkok kali ini lebih kepada memberi isyarat unjuk kekuatan terhadap Eropa dan Amerika.
Perang dingin yang memunculkan istilah blok barat dan blok timur, secara politik memang sudah berakhir dengan bubarnya Uni Soviet. Namun perebutan pengaruh antar negara negara besar tetap masih dan akan terus berlangsung.
Yang menjadi menarik sekarang adalah bergabungnya Rusia dan Tiongkok melalui Latihan militer dalam skala besar. Walau baru sekedar Latihan militer gabungan, hal ini dapat saja membuat Amerika Serikat melakukan strategi dan kebijakan luar negeri baru, sebagai antisipasi gerakan Tiongkok dan Rusia. Sebagaimana diketahui, hubungan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat, masih mempunyai masalah. Demikian juga antara Washington dan Moscow.
Upaya mencari perimbangan kekuatan dan pengaruh antara negara negara besar itu menjadikan perkembangan politik internasional lebih dinamis.
Demikian komentar.