Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur memiliki program pendidikan bagi anak TKI yang bekerja di di ladang, kebun, dan pabrik, yang diberi nama Community Learning Center CLC. Program ini menurut Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, memberi kesempatan bagi anak TKI usia sekolah untuk memperoleh pendidikan. Ditemui saat silaturahmi dan buka puasa bersama Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia ISWAMI di wilayah Ampang, Jumat petang (8/6), Rusdi Kirana menjelaskan, dirinya baru saja kembali dari Serawak, untuk meresmikan beberapa program CLC. Digambarkan Rusdi, di lokasi tersebut, banyak anak-anak usia 6-14 tahun yang tidak dapat membaca atau menulis. Untuk itu dirinya berharap, Pemerintah baru Malaysia, dapat mendukung KBRI membuka program CLC tersebut di wilayah lain.
‘’Kalau di Sabah, Serawak diijinkan membuat CLC- Community Learning Center. Gurunya kami datangkan dari Indonesia, termasuk bukunya. Ini harapan kami kepada pemerintah Malaysia yang baru adalah dapat diijinkan yang serupa. Karena secara negara yang serumpun, dan secara kemanusaan, mereka berhak dapat akses pendidikan," kata Rusdi Kirana.
Sampai saat ini Rusdi menyebut sudah ada 200 lebih CLC di wilayah Sabah. Sementara di Serawak, KBRI baru membuka 52 unit dan akan terus bertambah. Ditambahkan Rusdi, anak para TKI yang bergabung di CLC, akan diberikan program vokasional, atau pendidikan yang mengarah pada penguasaan kemahiran tertentu, sesuai permintaan para pengusaha pemilik lahan atau pabrik, sehingga nantinya mereka dapat langsung bekerja atau lebih mandiri. (kbrn/tomo)