Friday, 19 January 2018 09:34

Penandatanganan Kesepakatan Pengembangan PLTS Terapung di Indonesia

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

(Kemlu Foto)

VOI BERITA Harapan Indonesia untuk segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung alias floating photovoltaicsolar power plant berkapasitas 200 MW nampaknya semakin mendekati kenyataan.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Consortium Agreement Pengembangan Floating Photovoltaic Solar Power Plant 200 MW di Waduk Cirata, Jawa Barat antara PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Investasi dengan Perusahaan MASDAR dari Persatuan Emirat Arab pada Selasa sore (16/1) di Abu Dhabi.

Naskah perjanjian ditandatangani langsung oleh CEO MASDAR Mohamed Jameel Al Ramahi dan Direktur Utama PT PJB Investasi Gunawan Yudi Hariyanto, serta turut disaksikan oleh Direktur Pengembangan Niaga PT PJB investasi Henky H Basudewo dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab Husin Bagis.

Penandatanganan Consortium Agreement tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU Kerja Sama Energi antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab yang disepakati pada Januari 2017, serta penandatanganan Project Development Agreement (PDA) antara PJB Investasi dan MASDAR pada November tahun lalu.​

Usai penandatanganan perjanjian tersebut, para pihak akan melanjutkan proses kerja sama ke tahapan komitmen yang lebih tinggi, yaitu Perjanjian Jual Beli Listrik atau Power Purchase Agreement.

“Kita segera membuat Power Purchase Agreement terkait dengan harga jual ke PLN," kata Direktur Pengembangan Niaga PT PJB investasi Henky H Basudewo.

“Setelah itu, kami akan menentukan pembagian tanggung jawab dari masing-masing pihak," lanjutnya. 

Biaya investasi proyek pengembangan PLTS Terapung sendiri diperkirakan sebesar 180 juta Dollar AS atau sekitar 2,43 triliun Rupiah, dan akan menjadi proyek pionir di Indonesia. Tidak hanya itu, dengan kapasitas produksi listrik sebesar 200 MW, PLTS ini merupakan proyek floating photovoltaic terbesar di Indonesia.

Duta Besar Husin Bagis di sela-sela acara penandatanganan menyampaikan harapannya agar keberadaan proyek PLTS Terapung ini kiranya dapat menambah warna investasi dari negara-negara GCC (Teluk).

​“Pemerintah Indonesia akan terus mendorong terwujudnya proyek energi terbarukan ini," ujar Husin Bagis. Kemlu

Read 968 times