Hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM untuk menekan laju penyebaran Corona. Peraturan ini meliputi pembatasan aktivitas warga melalui penyekatan pintu masuk antarkota dan antar propinsi baik jalur darat laut maupun udara.
Langkah tersebut, ternyata efektif menekan perkembangan kasus Corona (Covid19) di Indonesia.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang disiarkan Minggu (10/10) melaporkan ada 894 kasus baru positif Corona yang dilaporkan terjadi dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut membuat total positif Corona di Indonesia menjadi lebih dari 4 juta kasus sejak pertama ditemukan pada Maret 2020.
Pemerintah juga telah melakukan vaksinasi Corona bagi warga. Hampir 100 juta dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia telah disuntik vaksin Covid19 dosis pertama dan lebih dari separuhnya telah menerima dosis lengkap. Pemerintah menargetkan setidaknya 200 juta warga tervaksinasi.
Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito menyebut penurunan kasus COVID-19 Indonesia, layak bersanding dengan dengan sejumlah negara yang sempat mengalami lonjakan kasus COVID-19 dan sukses menurun dalam waktu terhitung singkat seperti India, Jepang, Vietnam, dan Turki. Lonjakan kasus di Indonesia disebut sukses ditekan hingga 90 persen dalam waktu sebulan dan bertahan hingga lima bulan terakhir.
Indonesia memang terbilang cukup baik dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 kedua, dibandingkan negara-negara lain yang juga diserang varian Delta. Meski harus diakui, terdapat banyak faktor yang memengaruhi penanganan COVID-19 di setiap negara berbeda
Capaian yang dilakukan Pemerintah Indonesia tersebut patut diapresiasi. Namun, agar kasus Covid bisa terus ditekan, masyarakat hendaknya mematuhi imbauan Pemerintah untuk tetap menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Yaitu mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menekankan, meski pandemi ini mulai melandai, masyarakat Indonesia hendaknya tidak lengah dan tetap waspada. Mengacu kepada sejumlah negara yang saat ini tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19, potensi tersebut bisa terjadi kapan saja.