(voinews.id) Pemerintah dinilai perlu menjalankan perdagangan yang terbuka dengan tetap memperhatikan kelancaran rantai pasok dalam negeri untuk mempertahankan surplus neraca dagang yang jadi salah satu indikator pemulihan ekonomi. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan dalam keterangan tertulis di Jakarta Selasa menegakskan pemerintah harus fokus pada orientasi perdagangan terbuka dengan tidak melupakan kepentingan kelancaran rantai pasok dalam negeri yang dapat mendukung perekonomian di daerah.
Pingkan juga meminta pemerintah untuk mempermudah proses impor bahan baku untuk menggerakkan industri. Penurunan nilai impor terutama pada bahan baku industri seharusnya dilihat sebagai sebuah peringatan.Antara