(voinews.id) Langkah pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Afghanistan pada Minggu 9 Januari bukan merupakan bentuk pengakuan terhadap pemerintahan kelompok Taliban di negara tersebut. Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam pengarahan pers di Jakarta Kamis. Faizasyah menjelaskan pengiriman bantuan tersebut merupakan bantuan kemanusiaan. Selain itu kegiatan itu juga mencakup aktivitas perlindungan warga negara Indonesia (WNI).
Sejumlah WNI yang bekerja di badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mulai kembali bekerja di Afghanistan. Faizasyah menggarisbawahi sampai saat ini tidak ada satupun negara yang mengakui pemerintahan saat ini di Afghanistan. Namun di sisi lain hampir semua negara melakukan engagement dengan pihak Taliban termasuk dalam hal ini adalah negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. (antara)
