VOI NEWS Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono, mengharapkan hasil vaksinasi COVID-19 untuk warga negara Indonesia (WNI) dapat digunakan untuk memperoleh sertifikat vaksin COVID-19 yang masuk ke sistem MySejahtera.
Hal tersebut disampaikan Dubes Hermono melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (5/3/2022).
"Sertifikat ini nantinya akan memudahkan mereka melakukan perjalanan ke Indonesia atau di Malaysia. Program vaksin ini diharapkan dapat menekan risiko terpapar COVID-19 di tengah tingginya lonjakan kasus harian varian Omicron khususnya di Malaysia," ujar Hermono.
WNI yang telah menerima vaksin lengkap dan vaksin booster COVID-19 pada program tersebut mencapai 150 orang.
"Sertifikat ini nantinya akan memudahkan mereka melakukan perjalanan ke Indonesia atau di Malaysia. Program vaksin ini diharapkan dapat menekan risiko terpapar COVID-19 di tengah tingginya lonjakan kasus harian varian Omicron khususnya di Malaysia," ujar Hermono.
WNI yang telah menerima vaksin lengkap dan vaksin booster COVID-19 pada program tersebut mencapai 150 orang.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur bekerja sama dengan Persatuan Bulan Sabit Merah Malaysia (PBSMM), Migrant Care dan Project Liber8 (PL8) mengadakan vaksinasi penguat atau booster atau penguat COVID-19.
Vaksinasi itu diperuntukkan bagi para warga negara Indonesia/pekerja migran Indonesia yang diselenggarakan di halaman depan KBRI Kuala Lumpur, Sabtu (5/3/2022).
"Program vaksin COVID-19 untuk WNI ini diberikan kepada semua WNI yang belum mendapatkan vaksin booster baik yang memiliki dokumen keimigrasian maupun yang tak berdokumen termasuk bagi anak-anak yang berusia 12 tahun ke atas," ujar Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar.
Yossi mengatakan kerja sama KBRI, PBSMM dan PL8 dalam mengadakan program penyediaan vaksin COVID19 gratis bagi WNI tersebut merupakan yang kelima kali diadakan sejak November 2021.
Namun kegiatan kali ini untuk pertama kalinya diadakan di halaman depan KBRI Kuala Lumpur dan pertama kalinya dilakukan untuk anak di atas 12 tahun.
"Antusiasme masyarakat Indonesia untuk mengikuti vaksin sangat tinggi. Pada hari pelaksanaan terdapat 150 WNI," katanya. (KBRI Kuala Lumpur)