Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Muhammad Najib Azca, di Sleman, Senin (16/7) menyatakan, intelijen perlu melibatkan masyarakat secara langsung untuk mendeteksi pergerakan maupun sel-sel terorisme. Menurutnya, langkah-langkah terkecil dengan mengenali lingkungan termasuk tetangga kanan dan kiri dapat diterapkan masyarakat. Seperti dikutip Antara, langkah tersebut juga berfungsi mengurangi paham kekerasan di masyarakat dengan melibatkan tokoh-tokoh agama hingga tokoh masyarakat. Ia mengatakan, intensitas komunikasi juga perlu berlangsung dengan baik, terutama kepada kelompok terduga teroris. Muhammad Najib Azca menambahkan, disetujuinya Undang-Undang Terorisme menjadi kekuatan penuh bagi Kepolisian RI dan TNI. Setidaknya mampu meredam pergerakan yang lebih masif. Antara