Pemerintah serius untuk menerapkan program penggunaan bauran minyak sawit dalam solar sebesar 20 persen atau Biodiesel 20 kepada seluruh kendaraan bermesin diesel di Indonesia. Sebab, selain mampu menghemat devisa, pemanfaatan bahan baku lokal tersebut juga bisa mengurangi impor bahan bakar minyak. Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (22/7). Seperti dikutip Antara, Menteri Perindustrian menyampaikan, sebelumnya Biodiesel 20 dalam konsumsi solar hanya diwajibkan kepada kendaraan bersubsidi seperti kereta api. Namun nantinya, Biodiesel 20 akan wajib digunakan pada kendaraan nonsubsidi, seperti alat-alat berat di sektor pertambangan, traktor atau ekskavator, termasuk juga diperluas ke kendaraan-kendaraan pribadi. Menurut Menteri, pasokan biodiesel nonsubsidi jumlahnya lebih besar daripada yang bersubsidi. Airlangga menambahkan, Indonesia masih mencukupi bahan baku untuk produksi biodiesel, yakni minyak sawit mentah. Antara