Proses untuk berkumpul orang-orang tercinta itu dibutuhkan perjuangan fisik dan non-fisik apalagi ditambah dengan masa libur bersama yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang atau pemangku kepentingan. Untuk itu, pihak berwenang bersama masyarakat membangun situasi aman dan kondusif agar semua pihak yang merayakan hari kebahagiaan dan kedamaian bersama keluarga, sanak saudara dan kerabat juga kawan-kawan berlangsung aman dan tenang.
Terkait hal ini, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo dalam peninjauannya pada malam pengamanan misa Natal di sejumlah gereja wilayah Jakarta, bersama Kepala Staf Umum TNI, Wakil Menteri Agama, dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Minggu malam. mengatakan bahwa pihak TNI-Polri melakukan pengamanan perayaan Natal sebagai bentuk komitmen untuk menjaga serta mengawal kebebasan beribadah bagi seluruh masyarakat sebagaimana hak asasi manusia dan hak konstitusional di NKRI.
Selain itu, menurut Kapolri, kegiatan pengamanan melibatkan bukan hanya unsur Polri, TNI, namun juga ormas agama: NU dan Muhammadiyah. Ini menunjukkan bahwa toleransi di Indonesia terkait keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia sampai saat ini terus terjaga dengan baik. Ini adalah kekuatan bangsa Indonesia menjaga keberagaman dan untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju, menjadikan Indonesia Emas tahun 2045. Selain itu, Jenderal Sigit juga menitipkan kepada masyarakat untuk menjaga nilai persatuan dan kesatuan, terutama ketika memasuki tahapan pemilihan umum (pemilu) serentak tahun 2024.
Lebih dari 125 ribu personel gabungan TNI-Polri dengan dibantu organisasi kemasyarakatan terjun ke lapangan untuk pelaksanaan Hari Raya Natal dan Tahun baru 2024 melalui gelar operasi Lilin. Diharapkan gelaran operasi yang melibatkan segala unsur dapat memberikan ketenangan dan kedamaian bagi para Kristiani, termasuk masyarakat yang merayakan liburan akhir tahun di berbagai pelosok wisata. Semoga pada hari pergantian tahun menjadi bagian mengesankan bagi para wisatawan.