Monday, 01 January 2024 21:27

Dinamika Internasional 2023 dan Harapan di Tahun 2024

Written by  Harlan
Rate this item
(0 votes)

Warga memanggul anaknya saat menyaksikan atraksi formasi drone saat malam pergantian tahun di kawasan Bundaran Hotel indonesia (HI), Jakarta, Senin (1/1/2024). (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

 

Perkenankan kami, atas nama tim redaksi VOI, mengucapkan Selamat Tahun Baru 2024!


Tahun 2023 yang baru saja kita tutup, adalah tahun yang diwarnai dengan penuh dengan titik balik dan kemajuan yang tersendat. Tahun dimana dunia bergulat menghadapi serangkaian tantangan yang mendorong jutaan orang ke dalam jurang kemiskinan, kelaparan, serta mara bahaya. Saat konflik berkepanjangan masih terus berkobar, konflik baru pun bermunculan. Menewaskan sejumlah besar korban, menghancurkan hunian, dan mengakibatkan jutaan orang mengungsi.

Tahun 2023 juga menandai titik paruh dari beberapa perjanjian besar yang diprakarsai oleh PBB pada tahun 2015, yakni: Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang juga dikenal dengan Perjanjian Paris, dan Agenda Aksi Addis Ababa mengenai pendanaan pembangunan. Untuk mengevaluasi kemajuan global dan menghasilkan investasi baru bagi setiap kemajuan, PBB sepanjang 2023 mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pada KTT SDGs dan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28). Tahun ini juga terjadi terobosan dalam seruan untuk mereformasi lembaga keuangan internasional dan memajukan Inisiatif Bridgetown. Sebuah rencana aksi untuk mereformasi sistem keuangan global sehingga dunia dapat merespons krisis saat ini dan masa depan dengan lebih baik.

 

Bahan bakar fosil adalah butir permasalahan terbesar dalam rangkaian negosiasi KTT Iklim PBB (COP28) di Dubai. Untuk pertama kalinya, negara-negara peserta sepakat mengenai perlunya "transisi" dari bahan bakar fosil dan menggantinya dengan energi ramah lingkungan.

 

Sementara itu dunia terus mengalami perubahan demografi secara besar-besaran. Tahun 2023 menandai satu tahun penuh pertama planet Bumi menampung 8 miliar orang. Terdapat lebih banyak generasi muda saat ini dibandingkan sebelumnya dalam sejarah.


Sekitar 80% generasi muda di masa depan akan berada di benua Afrika dan Asia. Oleh karena itu negara-negara di kedua kawasan tersebut perlu menyiapkan kebijakan menghadapi tantangan ini dengan baik. Generasi muda menghadapi sederet tantangan, di bidang pendidikan, kesehatan dan lahan pekerjaan.

 

Indonesia sudah mulai merasakan bonus demografi, saat penduduk usia produktif melebihi yang non produktif di tahun 2015 dengan puncaknya diperkirakan tahun 2030. Dengan memanfaatkan bonus demografi seoptimal mungkin Indonesia menargetkan tahun 2045, saat Indonesia mencapai usia 100 tahun kemerdekaan, sebagai tahun Indonesia Emas. Dalam menuju usia satu abad, pembangunan Indonesia akan berfokus pada empat pilar pembangunan. Pertama, pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi berkelanjutan. Ketiga, pemerataan pembangunan. Yang terakhir, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

 

Semoga tahun 2024 membuka jalan ke masa depan yang penuh harapan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. Selamat Tahun Baru.

Read 308 times Last modified on Tuesday, 02 January 2024 09:38