Monday, 19 February 2024 17:32

G7 Dukung Pendirian Negara Palestina, Serukan Perang Dihentikan

Written by  Andy Romdoni
Rate this item
(0 votes)

Bendera-bendera negara-negara anggota G7 di Toronto, Kanada pada 2006. (Foto: Wikimedia Commons/FreshCorp619)

 

Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang, ditambah perwakilan dari Uni Eropa, mendukung pendirian negara Palestina dan menekankan bahwa proses ke arah itu harus dimulai dengan dihentikannya pertempuran di Gaza.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, usai mengikuti pertemuan dengan para menteri luar negeri anggota di G7 pada Konferensi Keamanan Munich di Jerman, Sabtu (17/02/2024) mengatakan penghentian konflik akan memfasilitasi pembebasan sandera Israel tanpa syarat dan menolong penduduk sipil Palestina yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

 

Ia menambahkan, bahwa penghentian konflik juga akan dapat memulai perundingan yang diharapkan mengarah pada terciptanya perdamaian. Di sisi lain, Menlu G7 juga mengutuk kelompok perlawanan Palestina Hamas dan mengesampingkan peran politik mereka di Gaza jika perang berakhir.

 

Kelompok G7 mendukung Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, namun menuntut perombakan agar dapat menjadi "protagonis" di Gaza. Para menlu G7 juga mengutuk aksi kekerasan para pemukim Israel terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat yang meningkat sejak serangan Hamas 7 Oktober lalu.

 

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu hari Sabtu mengatakan kritik yang menyerukan Israel untuk tidak melakukan tindakan militer di Rafah secara efektif mengatakan Israel kalah perang melawan Hamas. Dalam pernyataannya, Netanyahu juga mengindikasikan bahwa tentara Israel akan tetap memasuki Rafah meskipun jika perundingan pembebasan sandera disepakati.

 

Pernyataan kelompok G7 menunjukkan semakin menguatnya kekhawatiran dunia atas meningkatnya jumlah korban perang di Palestina. G7 sebagai kelompok negara dengan ekonomi terbesar di dunia diharapkan mampu menghentikan aksi membabi buta Israel yang bukan lagi ingin sekedar membalas serangan Hamas, namun lebih jauh, ingin menghapus Palestina dari peta dunia.

 

Lebih dari 28.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan-serangan Israel di Jalur Gaza. Rencana serangan darat Israel ke kota Rafah di Gaza selatan, dekat perbatasan Mesir, akan menimbulkan konsekuensi yang lebih buruk bagi warga sipil di sana, terutama saat Rafah kini menjadi lokasi pengungsian sekitar 1,5 juta warga Palestina akibat perang.

Read 234 times