Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara, Bio Farma, dipercaya bekerja sama membantu dalam pengelolaan riset dan produksi vaksin, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan Tunisia dan Maroko. Seperti dilaporkan Antara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, usai acara penandatanganan kerja sama Indonesia-Maroko-Tunisia di Jakarta, Senin (27/8) mengatakan, Bio Farma sudah ditentukan sebagai leading institution dalam produksi vaksin di Organisasi Kerja sama Islam.
Bambang Brodjonegoro menambahkan, pihaknya memperkuat kerja sama selatan-selatan sehingga selain bisa membagi pengetahuan dan pengalaman, Indonesia juga bisa belajar dari negara lain apa yang belum Indonesia miliki. Ia juga mengemukakan, penguatan kerja sama yang dilakukan hari Senin untuk mendorong kemampuan Maroko dan Tunisia dalam produksi vaksin. antara