Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional-Bappenas Wisnu Utomo mengatakan delegasi Tunisia dan Maroko memberikan penawaran kepada PT Bio Farma untuk membangun pabrik di dua negara tersebut. Dengan adanya peluang tersebut maka sebaiknya Bio Farma berhitung feasibility study untuk membuat pabrik di Maroko dan Tunisia untuk pasar Afrika. Hal itu dikatakan Wisnu Utomo, disela-sela kunjungan Delegasi Tunisia dan Maroko yang mewakili Kementerian Kesehatan, industri vaksin institute Pasteur de Tunis serta Institut Pasteur du Maroc, ke Bio Farma, di Kota Bandung, Selasa.
Dikatakannya, kunjungan delegasi Maroko dan Tunisia tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan akhir 2017 antara Bio Farma dan Islamic Development Bank yang melibatkan anggota OKI. Menyikapi tawaran tersebut, Direktur Riset dan Pengembangan PT Biofarma, Adriansjah Azhari mengatakan pihaknya menyambut baik tawaran dari Tunisia dan Maroko untuk membangun. Menurut dia saat ini dari 57 negara yang tergabung dalam OKI hanya tujuh negara yang memproduksi vaksin dan dua yang sudah memiliki pengakuan dari WHO. Antara