Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Daniel Tumpal Simanjuntak, mengatakan, Menteri Perencanaan Pembangunan Senegal Syeikh Kante melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Daniel Tumpal Simanjuntak di Jakarta, Rabu (29 Agustus) menambahkan, selain memberikan tawaran agar Indonesia melakukan investasi dalam proyek-proyek di Senegal, khususnya pada bidang pertanian, infrastruktur, dan perumahan, kunjungan Syeikh Kante juga bermaksud untuk mempelajari toleransi beragama, khususnya Islam di Indonesia. Ia juga ingin mempelajari dari Indonesia upaya mewujudkan kesetaraan hak bagi laki- laki dan perempuan. Dalam kunjungan tersebut, Syeikh Kante melakukan beberapa pertemuan dengan Menteri Kabinet Kerja Republik Indonesia, antara lain Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perindustrian Airlanga Hartarto.
“Pada saat ini juga terdapat Menteri Bappenas Senegal, jadi memang masih akan ada lagi Negara-negara lain tentunya, dan juga Menteri Bappenas Senegal masih disini. Setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Bappenas Senegal juga ketemu dengan Menko Maritim, Menteri Perindustrian, juga salah satu isunya mereka ingin belajar, Senegal misalkan Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia tapi bisa toleran, prinsip Rahmatan Lil Alamin terlihat, dan juga secara khusus misalkan Menteri Bappenas Senegal melihat bagaimana hak-hak perempuan itu sama nilainya dengan hak-hak laki-laki di Indonesia. Itu juga diangkat.”
Terkait dengan toleransi beragama, Senegal sendiri akan menyelenggarakan Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam di Senegal, pada 13 September mendatang. Daniel Tumpal Simanjuntak menjelaskan, rencananya, sebanyak 2.000 ulama dari Senegal dan negara tetangga lainnya akan hadir. Tujuan konferensi tersebut untuk mempromosikan nilai-nilai Islam moderat. Indonesia diundang,karena Indonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia dan memiliki nilai-nilai Islam jalan tengah yang melindungi hak-hak wanita dan penuh toleransi.Rezha