Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Republik Diplomatik Kongo She Okintudu Lundula di Jakarta, Kamis (6/9). Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama pejabat tinggi dari Republik Demokratik Kongo ke Indonesia sejak kedua negara resmi membuka hubungan diplomatik pada tahun 1963. Dalam keterangan persnya usai pertemuan Retno Marsudi mengatakan ia dan Lundula membahas kerjasama di bidang infrastruktur, pertambangan, akuakultur, agrikultur, dan penanaman kelapa sawit. Selain itu Lundula juga menyampaikan keinginan untuk melihat kerjasama di bidang tekstil antara Indonesia dan Republik Demokratik Kongo.
“Dalam pembicaraan tadi, beberapa kerjasama kita bahas misalnya di bidang infrastruktur, di bidang mining, di bidang aquaculture dan agriculture, di bidang palm plantation dan tadi Menteri Luar Negeri juga menyampaikan keinginan untuk melihat kerjasama di bidang tekstil. Saya senang dalam kunjungan ini Menteri Luar Negeri Lundula juga akan melakukan pertemuan dengan Kadin dan beberapa BUMN Indonesia.”
Pada pertemuan bilateral kali ini, Retno Marsudi dan Lundula juga menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Join Bilateral Commission untuk memperkuat hubungan bilateral dan memperluas prospek kerjasama potensial di bidang lainnya. Selain itu kedua Menteri Luar Negeri juga berkomitmen untuk menindaklanjuti kerjasama lanjutan yang lebih konkret, menyusul rencana partisipasi kedua negara dalam Indonesia Africa Infrastructure Dialogue 2019. Republik Demokratik Kongo merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia di benua Afrika pasca penyelenggaraan Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 beberapa waktu lalu di Bali. (VOI/Rezha)