Friday, 07 September 2018 09:43

Presiden Jokowi Bidik Peningkatan Kerjasama Ekonomi dengan Korea Selatan

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : VOI Foto : VOI

 

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan pada 10 dan 11 September mendatang. Kunjungan kali ini juga terbilang cukup spesial karena bersamaan dengan peringatan 45 tahun hubungan diplomatik Korsel dengan Indonesia. Di hari peringatan itu, kedua negara sepakat untuk melakukan penguatan kerja sama ekonomi di bidang perdagangan dan investasi melalui berbagai aspek. Demikian diumumkan Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri RI Edi Yusup dalam jumpa pers di Jakarta Kamis (6/9). Edi Yusup mengatakan agenda yang akan dipenuhi oleh Jokowi dalam kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan adalah pertemuan bilateral dengan Presiden Moon Jae-in dan juga pertemuan bisnis dengan pengusaha Korea Selatan.

“Selama di Seoul Bapak Presiden akan mengadakan, pertama pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan, kemudian di samping itu juga akan mengadakan business meeting, ada dua, ada satu business forum, satu lagi one on one business meeting dengan Chaebol-nya Korea atau perusahaan–perusahaan besar Korea. Pada pertemuan bisnis dengan pengusaha Korea rencananya akan ditandatangani 10 MoU business to business yang meliputi bidang otomotif, energi, transportasi, infrastruktur. Nilai mungkin mudah–mudahan bisa diatas 1 miliar US dollars.”

Edi lebih lanjut menjelaskan bahwa beberapa perusahaan yang akan terlibat investasi di Indonesia antara lain POSCO, Lotte, Cheil Jedang (CJ) Group, dan Hyundai. Ia mengatakan Perusahaan POSCO yang bergerak di bidang produksi besi dan baja rencananya akan mengembangkan pabrik besi baja bekerjasama dengan PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten. Kerja sama ini akan membantu Indonesia dalam proses pengembangan industrialisasi. Lalu perusahaan Lotte juga akan membangun pusat pengolahan petrochemical di Cilegon dan jika berhasil maka pusat pengolahan ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Selain itu di bidang otomotif ada Hyundai yang dikabarkan akan membangun pabrik atau pusat perakitan mobil di Indonesia. (VOI/Rezha)

Read 375 times Last modified on Friday, 07 September 2018 13:39