Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Mulyono R. Prabowo, mengemukakan, dengan berakhirnya Badai Tropis “Mangkhut” beberapa hari yang lalu, akan menyebabkan perubahan pola cuaca yang ditandai oleh turut melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia, dan menjauh dari wilayah Indonesia.
Mulyono Prabowo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sekretariat Kabinet di Jakarta, Rabu (19/9) malam menjelaskan, adanya pola sirkulasi siklonik di sekitar Laut Tiongkok Selatan, peningkatan kelembaban udara yang basah di lapisan atmosfer pada ketinggian sekitar 1.500 dan 3.000 meter, serta belokan arah angin dan perlambatan kecepatan angin pada lapisan atmosfer bagian bawah, dapat meningkatkan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia, di antaranya Aceh, KepulauanRiau, Sumatra Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Papua,dalam periode 3 hari ke depan, 20 sampai 22 September.Mulyono Prabowo juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan,seperti tanah longsor, banjir bandang, puting beliung, pohon tumbang, dan jalan licin. setkab