Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyatakan kesiapannya untuk mengedukasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia dengan materi teknologi finansial atau Financial Technology -fintech. Hal ini menjadi bahasan penting dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, pekan lalu. Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Yuana Sutyowati, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (14/10) menyebutkan, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah meningkatkan literasi masyarakat terhadap produk keuangan digital.
Ia mengatakan, fintech berpeluang menjadi platform untuk meningkatkan akses pendanaan bagi segmen usaha mikro, kecil, dan menengah serta keuangan syariah. Menurutnya, fintech juga memiliki fleksibilitas dengan layanan dan produk yang lebih mudah menjangkau konsumen dibandingkan dengan layanan jasa keuangan konvensional. Tingkat penetrasi fintech yang tinggi akan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama segmen yang tidak memiliki akses terhadap keuangan, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah. antara