Dengan mengusung tema Magnificent Diversity, Tim Indonesia berhasil menjadi salah satu dari 3 negara terbaik pada Festival internasional tahunan bertajuk Itaewon Global Village Festival 2018 yang diselenggarakan selama dua hari penuh (13-14/10) dan diikuti 38 negara di Itaewon, kawasan internasional paling terkemuka di Kota Seoul.
Festival yang tahun ini bertema "Let's Beat, Itaewon" sukses menyedot 1.4 juta pengunjung. Mereka berjejal di sepanjang jalan yang sengaja ditutup untuk kendaraan agar pengunjung dapat menikmati parade budaya, pertunjukan musik, tari, street food dan juga pameran kerajinan dari berbagai pelosok dunia. Selain itu, terdapat zona yang menawarkan kesempatan untuk menjelajahi pengalaman budaya unik dari berbagai negara peserta.
Indonesia yang digawangi KBRI Seoul dengan melibatkan tak kurang dari 40 WNI yang tergabung dalam Kelompok Tari Tradisional Indonesia, Persatuan Pelajar Indonesia, Darma Wanita Persatuan KBRI Seoul dan Paguyuban Kedaerahan Indonesia serta Pekerja Migran Indonesia di Korsel menampilkan keragaman budaya Indonesia dalam street parade. Mengenakan busana tradisional yang beraneka rupa, disertai dengan berbagai koreografi berbagai line dance khas Indonesia, peserta Indonesia tak ayal sukses membuat para penonton berjejal dan ikut bergoyang sambil bertepuk tangan. Merekapun terlihat mengantri untuk dapat berfoto bersama.
Penonton juga tak putus bertepuk tangan saat Tari Sabalah asal Sumatera Barat dan Tari Topeng Kelana mengisi panggung utama.
Sementara itu di sudut yang lain, berbagai kerajinan dari pelosok nusantara juga tersedia di stand Indonesia. Berbagai tampilan Indonesia ini tak pelak diganjar panitia sebagai salah satu dari tiga negara peserta terbaik dan berhak mendapatkan mendali perunggu serta berbagai hadiah hiburan lainnya.
Wakil Kepala Perwakilan RI Seoul Siti Sofia Sudarma menyambut baik raihan ini. “Indonesia dengan segudang kekayaan budayanya memang layak dinobatkan menjadi salah satu yang terbaik. Walau tidak seperti negara lainnya yang secara khusus menerbangkan seniman profesional dari negara masing-masing, Indonesia salah satu yang menjadi magnet,” demikian ungkapnya.
Ditambahkan juga oleh Sofia bahwa selain untuk mempromosikan citra Indonesia sebagai negara dengan kekayaan multikulturnya, festival ini juga dimanfaatkan KBRI Seoul sebagai ajang penyaluran kreatifitas dan pembinaan berbagai potensi seni dan budaya masyarakat Indonesia di Korea Selatan.
Festival yang telah berlangsung sejak tahun 2008 ini diselenggarakan oleh Asosiasi Kawasan Pariwisata Itaewon yang didukung penuh oleh Kantor Pemerintah Distrik Yongsan, Seoul, dimana kawasan Itaewon berada.
Itaewon Global Village Festival diadakan setiap musim gugur. Festival ini bertujuan untuk mengukuhkan Korea Selatan sebagai negara tempat bertemu dan berkembangnya berbagai tradisi budaya, baik budaya asli Korea Selatan maupun budaya asing. Festival ini juga menjadi salah satu perayaan internasional paling terkenal di Seoul. “Festival ini memang dikemas sebagai acara multibudaya di mana semua orang yang hadir akan belajar dan mengalami budaya yang berbeda," tutur Mr. Sung, Kepala Distrik Youngsan dalam sambutannya.
Selama festival berlangsung, berbagai sajian budaya dipertontonkan di tiga panggung yang berbeda. Berbagai aliran musik, tari, drama dan permainan unik hingga pentas K-pop tanpa henti memanjakan pengunjung.
Itaewon adalah sebuah permukiman (dong) yang terletak di distrik Youngsan-gu, kota Seoul, Korea Selatan. Sekitar 22 ribu orang tinggal di kawasan ini. Perwakilan asing juga banyak berkantor di sana. Selain itu, terdapat banyak restoran mancanegara yang dibuka oleh imigran asing di Itaewon seperti dari India, Thailand, Timur Tengah, Meksiko dan juga Indonesia. (Kemlu)