Indonesia memiliki sumber daya mineral yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kelistrikan. Namun Indonesia masih banyak bergantung pada impor material maju. Demikian dikatakan Peneliti Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Ahmad Subhan kepada VOI RRI usai Media Briefing terkait Pengembangan Super Konduktor dan Elektroda Baterai Lithium di Media Center LIPI Jakarta Jumat. Ahmad Subhan juga mengatakan pengembangan Super Konduktor dan Elektroda Baterai Lithium akan dapat mendukung kebutuhan akan konsumsi listrik Indonesia .
,,Kami sebagai pengembang bagian dari tugasnya penelitian, kita berharap penelitian ini disupport ,tapi juga dengan serius diamati diawasi sehingga kitapun memiliki arah yang tepat dan target yang sesuai. Itu yang kita butuh pengawalan, sehingga reset ini semakin fokus''.
Sementara itu Peneliti Pusat Penelitian Metalurgi dan Material, LIPI , Agung Imaduddin dalam Media Briefing mengatakan sejak tahun 2010 permintaan terhadap superkonduktor tipe High Temperature Superconductors ( HTS)di pasar global naik secara signifikan. Menurutnya penerapan material superkonduktor dapat mengatasi kekurangan energi dan ramah lingkungan. Agung menjelaskan, diperlukan adanya kerjasama untuk pengembangan industri agar dapat memproduksi kawat superkonduktor dengan skala yang lebih besar. Agung juga mengatakan aplikasi kawat superkonduktor dapat dilakukan untuk bidang penghantar dan penyimpanan energi, transformer dan motor listrik serta alat kesehatan. Ahmad Faisal.
