Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka Indo Defence Expo and Forum yang merupakan pameran dan forum Alat Utama Sistem Persenjataan -alutsista produksi dalam negeri, di Jakarta, Rabu (7/11). Produsen dalam negeri itu di antaranya adalah PT Pindad yang memproduksi alat utama sistem persenjataan untuk angkatan darat, PT PAL untuk angkatan laut, dan PT Dirgantara Indonesia untuk angkatan udara. Wapres Jusuf Kalla menyebut, suatu negara membutuhkan keamanan dan pertahanan untuk melindungi negara dan rakyatnya dari berbagai ancaman, baik internal maupun ancaman negara lain. Suatu negara harus mempunyai angkatan bersenjata dan senjata. Untuk itu, Jusuf Kalla yang juga merupakan tokoh perdamaian dunia, meminta industri pertahanan dalam negeri terus ditingkatkan dengan inovasi teknologi dan ilmu pengetahuan.
“Industri pertahanan adalah dibutuhkan untuk kemandirian. Kita mempunyai pengalaman waktu diembargo pada tahun 90an karena masalah Timor, betapa sulitnya kita memperoleh alutsista karena adanya embargo itu. Oleh karena itu, suatu negara harus siap mandiri atas kemampuannya sendiri atas teknologinya, di samping tentu bekerja sama dengan negara-negara lain.”
Wapres Jusuf Kalla mendorong kerja sama antar negara dalam produksi industri pertahanan, untuk saling menjaga perdamaian dan mengantisipasi ancaman aksi terorisme dan radikalime. Dalam kegiatan ini juga diselenggarakan pameran kedirgantaraan dan helikopter, Indo Aerospace featuring Indo Helicopter 2018 Expo and Forum, dan pameran kemaritiman Indo Marine 2018 Expo and Forum. Hadir dalam pameran yang berlangsung selama 4 hari ini, Wakil Presiden RI ke-6 Tri Sutrisno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahyanto, dan puluhan delegasi negara sahabat, di antaranya dari Malaysia, Australia, Jepang, dan Arab Saudi. Rizki S.