Sarang burung walet Indonesia makin dikenal dan dicari masyarakat Tiongkok, mengingat sejumlah persyaratan mutu dan kesehatan sudah diakui, sehingga aman dikonsumsi. Seperti dikutip Antara, Ketua Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia, Boedi Mranata, kepada pers di Shanghai, Rabu (7/11) mengatakan, tidak mudah pasok sarang burung ke Tiongkok. Karena tahun 2010 sampai 2011, sarang burung Indonesia pernah dilarang masuk akibat saat itu Indonesia diserang flu burung.
Ia menambahkan, dengan semakin tingginya permintaan sarang burung ke Tiongkok, maka Kementerian Perdagangan RI menganggap perlu adanya aturan yang jelas, khususnya dari sisi kualitas. Bukan hanya Kementerian Perdagangan, tapi Badan Karantina juga dilibatkan ikut mendorong kesehatan dan kebersihan produk itu siap ekspor. Saat ini jumlah perusahaan sarang burung yang memiliki hak untuk ekspor ada 21 perusahaan dengan produksi setiap tahun 1.105 ton. Pihak asosiasi terus mendorong jumlah eksportir bisa bertambah sehingga bisa memenuhi permintaan ekspor. antara