Salah satu produsen pesawat terbang terbesar dunia, Boeing Company, dinilai tidak transparannya terkait potensi error pada fitur baru di Boeing B-737 MAX 8. Presiden Direktur Aviatory Indonesia, Ziva Narendra, dalam keterangan yang diterima Antara, Senin mengatakan, sebagai produsen pesawat terbang terbesar, Boeing harus memberitahukan fitur atau sistem baru kepada maskapai dan pilot jika memang teknologi baru itu memiliki kerentanan terhadap situasi tertentu. Menurut dia, sebaiknya penggunaan Boeing B-737 MAX 8 untuk penerbangan komersil ditunda terlebih dulu.
Produsen pesawat dari Amerika Serikat ini tengah menjadi sorotan dunia karena tidak memberitahukan berbagai maskapai mengenai sistem automated stall-prevention dalam sensor angle of attack yang ada di Boeing B-737 MAX 8. Sistem pengendalian pesawat itu yang diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610. Hal ini dinyatakan para ahli yang ikut dalam penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air, baik Federal Aviation Administration, maupun para pilot di Amerika Serikat. Antara