Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Senin (26/11) pagi menguat sebesar tujuh poin ke posisi 14.533 rupiah dibandingkan sebelumnya 14.540 rupiah per dolar Amerika, ditopang oleh penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, di Jakarta, Senin mengatakan, pergerakan dolar Amerika cenderung tertahan terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah di tengah perayaan Thanksgiving.
Dari dalam negeri, pelaku pasar uang masih mencermati defisit transaksi berjalan dan terkait revisi aturan Daftar Negatif Investasi dalam Paket Kebijakan XVI (16). Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, menambahkan, nilai tukar rupiah yang bergerak menguat juga seiring harga minyak mentah dunia yang sedang berada dalam tren pelemahan. Antara