Presiden Asian Conference on Religions for Peace (ACRP) Din Syamsuddin menyebut dialog antar dan intra-agama sebagai kebutuhan mendasar manusia sekarang saat menjadi pembicara utama dalam seminar World Peace, Interfaith and IntrafaithDialogue di Dhaka, Bangladesh, Selasa (27/11). Dalam siaran persnya pada Rabu, ia menjelaskan, kehidupan umat manusia dewasa ini menampilkan primordialisme dan egosentrisme berlebihan yang sering mengganggu hubungan antarkelompok, pemeluk agama dan etnik. Penyebaran ujaran kebencian, praduga, dan pandangan yang bersifat streotipikal dalam masyarakat, khususnya melalui media sosial, menurut dia menambah buruk kondisi itu. Dalam seminar yang dihadiri sekitar 200 peserta dari kalangan agamawan, cendekiawan, politisi, diplomat dan unsur lain dari berbagai negara termasuk Bangladesh, Jepang, Australia, India, Filipina, dan Myanmar itu, Din mengatakan bahwa dialog antaragama dan peradaban akan terus diperlukan. Dia juga mengingatkan perlunya paradigama dan pendekatan baru dalam dialog, dan mengusulkan pengembangan dialog dialogis yang bertumpu pada ketulusan, keterbukaan, dan keterusterangan untuk menyelesaikan masalah. Antara