Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mendorong para pelaku industri kelapa sawit dan pemerintah daerah terkait melakukan hilirisasi agar bisa menghadapi tekanan pasar global. Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas Anang Nugroho di Jakarta, Kamis mengatakan, ini salah satu masalah darurat yang harus dihadapi. Langkah itu harus dilakukan karena adanya tekanan pasar global yang mengakibatkan harga komoditas kelapa sawit turun menjadi sekitar 420 dolar Amerika per ton, dari sebelumnya 530 dolar per ton pada pekan lalu.
Kondisi itu juga diperparah dengan kampanye negatif terhadap proses produksi kelapa sawit yang dianggap merusak lingkungan, sehingga terjadi penolakan produk sawit Indonesia di kawasan Uni Eropa. Ia menegaskian, baik pemerintah dan pelaku usaha dituntut untuk menyelamatkan industri kelapa sawit agar tidak bernasib seperti sektor pertambangan batubara atau migas. Melalui hilirisasi, diharapkan Indonesia tidak lagi bertumpu pada penjualan minyak sawit mentah (CPO) namun mampu mengolahnya menjadi produk lain yang memiliki nilai ekonomi yang lebih menguntungkan. ant.