Presiden Joko Widodo menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam atas musibah Tsunami yang menerjang sejumlah pantai di Selat Sunda.
Usai menghadiri acara perayaan Lovely December dan Natal Oikumene di kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Presiden menyampaikan rasa duka mendalam kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Presiden mengatakan dirinya telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Menteri Sosial dan Panglima TNI untuk segera bergerak ke lapangan membantu para korban.
‘’menyampaikan duka cita yang mendalam, kepada korban di Banten, di Serang, pandeglang. Semoga yang ditinggalkan diberikan kesebaran. Tadi pagi sudah saya perintahkan ke kepala BNPB, Mensos, Panglima dan semua sudah bergerak di lapangan. Dan terakhir saya menyampaikan juga beberapa yang meninggal karena tsunami ini. Masih kelihatannya masih proses berkembang, dan pagi tadi saya telepon masih sedikit dan tadi siang tadi saya telepon juga. Ya kita tunggu aja nanti laporan dari sana’’.
Bencana Tsunami terjadi pada Sabtu malam dan menerjang sejumlah pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang. Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga hari Minggu pukul 7 pagi mencatat sebanyak 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang.
Sementara kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.
BNPB masih mendata jumlah pengungsi dan mencatat bahwa Pandeglang menjadi daerah yang paling parah terdampak tsunami.
BNPB menyebutkan bahwa penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat. Ndy