Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti )tetap akan menjalankan program pengiriman mahasiswa ke Taiwan dan kembali memberangkatkan mereka dalam waktu dekat. Hal tersebut dikatakan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir usai membuka Rapat Kerja Nasional 2019 kementerian tersebut di Semarang, Kamis.
M. Nasir menanggapi dugaan ratusan mahasiswa menjadi korban kerja paksa di Taiwan. Ia mengatakan ratusan mahasiswa yang menjadi korban kerja paksa di Taiwan itu tidak berangkat melalui jalur Kemenristek Dikti, berbeda dengan program yang sudah dijalankan. Ia menjelaskan mahasiswa yang ikut program Kemenristek Dikti ke Taiwan sudah diatur tata cara perkuliahannya secara jelas. ant.4.1’19.mar/edit r