Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi ini menguat sebesar 50 poin menjadi Rp14.095 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.145 per dolar AS. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa outlook sikap the Fed yang masih melunak dalam kebijakan suku bunga acuannya kembali mendorong rupiah terapresiasi terhadap dolar AS.
Ia menambahkan sentimen "government shutdown" di Amerika Serikat juga turut mempengaruhi pergerakan dolar AS, pelaku pasar kembali melirik aset mata uang berisiko, seperti rupiah. Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan optimisme pasar terhadap perundingan perdagangan dagang antara Amerika Serikat dengan China juga masih menjadi sentimen positif bagi mata uang di kawasan Asia. Diharapkan tercapai kesepakatan perdagangan sehingga menopang perekonomian global, termasuk Indonesia. Antara