Armenia merupakan salah satu Negara sahabat Indonesia, yang dalam kurun waktu 4 tahun terakhir membuka kedutaan besarnya di Jakarta. Sebagai salah satu Negara tertua di dunia yang pada tahun 2018 lalu merayakan hari jadinya ke 2800, Armenia melihat Indonesia sebagai mitra strategis. Ditemui disela-sela pameran foto di wisma Antara, Selasa malam, duta besar Armenia untuk Indonesia, Dziunik Agharjanian, mengatakan, tahun 2019 merupakan momentum bagi Armenia untuk memperkuat kerjasama bilateral, yang selama ini telah terbangun namun belum berjalan maksimal. Dziunik menjelaskan, kerjasama itu akan dimulai dengan mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan bagi sektor pariwisata hingga penguatan kerjasama ekonomi dan perdagangan. Menurut Dziunik, kerjasama disektor pariwisata, ekonomi maupun perdagangan antara Indonesia dan Armenia, sayangnya selama ini masih terkendala jarak kedua negara. Sementara, berdasarkan data kedutaan besar Armenia untuk Indonesia, jumlah wisatawan Indonesia ke Armenia sepanjang tahun 2017 mencapai 400 orang. Sedangkan, nilai perdagangan kedua negara ditahun 2017 baru mencapai 4 juta dolar Amerika Serikat, dengan komoditas utama dari Indonesia yaitu kopi, merica serta minyak dan buah kering seperti aprikot, persik dan pir dari Armenia. Selasa malam, 15 Januari 2019, kedutaan besar Armenia untuk Indonesia, menggelar peluncuran buku dan pameran foto mengenai Armenia bertajuk “Armenia : Land of Legend”, di wisma Antara, Jakarta. Pameran foto itu menjadi salah satu media untuk memperkenalkan Armenia lebih dekat kepada publik Indonesia. Sementara, Armenia yang hanya memiliki populasi sekitar 3 juta jiwa, terbilang unik, sebab tidak memiliki laut. Hal itu dikarenakan negara ini diapit oleh Turki di bagian barat, Georgia dibagian utara, Azerbaijan dibagian timur, serta Iran dibagian selatan. Retno Mandasari