Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis daya saing sektor industri masih bisa terpacu di tengah ketidakpastian global, seiring adanya peningkatan investasi dan produktivitas manufaktur sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri hingga meningkatkan ekspor. Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar lewat keterangannya di Jakarta, Kamis menyatakan, mengacu data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) pada tahun 2018, dilihat dari sisi manufacturing value added, industri pengolahan Indonesia trennya terus membaik.
Merujuk data UNIDO tersebut, nilai tambah industri nasional meningkat hingga 34 miliar dolar Amerika, dari tahun 2014 yang mencapai 202,82 miliar dolar Amerika menjadi 236,69 miliar dolar Amerika di tahun 2018. Ia menambahkan, saat ini Indonesia masuk 10 besar dunia sebagai negara industri yang bernilai tambah tinggi. Ant