Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Riau, Yusri, mengatakan, perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat - Tiongkok akan berdampak pada penurunan aktivitas ekspor-impor kacang kedelai.Sebaliknya perang dagang tersebut akan menguntungkan industri minyak sawit Indonesia, karena sejak perang dagang, Tiongkok memboikot impor kacang kedelai dari Amerika Serikat, lalu mengalihkan aktivitas impor ke Brasil.Bahkan pemerintah Tiongkok mendorong untuk mencari alternatif minyak nabati lain, dan secara otomatis pilihan adalah kepada sawit Indonesia.
Kantor Berita Radio Nasional melaporkan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Riau di Pekanbaru, Kamis (24/1) menjelaskan, perang dagang tersebut berimplikasi pada harga minyak sawit mentah, walaupun semakin tidak menentunya situasi pasar dan semakin panasnya hubungan dagang kedua negara memerlukan perhatian khusus pemerintah Indonesia. kbrn.